Sabtu, 12 November 2016

PEMILIK SEJARAH ITU BERNAMA AS'AD

Secara sederhana Sejarah dapat diartikan sebagai “hal yang telah terjadi”, singkatnya sejarah adalah masa lalu. Ketika suatu pristiwa, tindakan atau tragedi telah terjadi maka peristiwa tindakan atau tragedi itu disebut sebagai fakta sejarah, sedangkan orang-orang yang terlibat didalamnya disebut pelaku sejarah.
Membahas sejarah sama halnya dengan membahas kebenaran, Begitu relatif! Sehingga dalam sejarah muncul multi prespektif, tentu Hal itu disebabkan karena manusia sebagai pelaku sejarah memiliki sudut pandang dan kepentingan yang berbeda, sehingga sejarah sama dengan kebenaran yang mutlak eksestensinya tapi bersifat relatif prepektifnya.
Dari kemultiprespektifan itu menjadikan sejarah hanya milik pemenang, artinya pemenang dianggap sebagai maenstream dalam kajianya, Jika dianalogikan sebagai sebuah FILM maka Pemenang adalah Sutradara yang terkadang sekaligus menjadi Bintang Film tentu dengan gaya Protagonisnya sedangkan Yang Kalah tentu menjadi Bintang Film dengan gaya Antagonisnya. Siapakah pemenang Sejarah ? ya mereka-mereka yang berpengaruh/kuat. Hukum alam abdi paling berpengaruh dalam hal ini bahwa siapa yang kuat dialah yang menang dan menentukan arah sejara.
Namun tidak demikian halnya dengan Kiai As'ad. Semasa hidupnya, beliau sangat tidak berkenan jika sejarah perjuangannya hendak ditulis oleh siapapun. Kisah-kisah heroik yang beliau sampaikan tak lebih dari hanya sekedar motivasi bagi santri dan masyarakat agar tetap memelihara dan mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh seluruh lapisan di negeri ini dengan susah-payah. Bukan dalam rangka ingin mendapatkan pengakuan halayak, apalagi mengharapkan penghargaan.
Jika pada tanggal 9 Nopember 2016 Presiden menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Kiai As'ad, sudah barang tentu itu bukan merupakan ambisi pribadi beliau, meskipuan beliau tampil sebagai Sang Pemenang. Gelar Pahlawan Nasional yang disandang juga bukan keinginan keluarga, yang dimata mereka Kiai As'ad sudah merupakan pahlawan sejati. Gelar Kepahlawanan tersebut murni murni merupakan usulan masyarakat beserta Pemerintah Daerah Situbondo yang telah merasakan jasa-jasa perjuangan Kiai As'ad dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Republik tercinta ini.
Sang Pemenang yang lebih suka disebut sebagai Tokoh dibalik Layar, kini sudah waktunya menaiki panggung kehormatan. Saya yakin, kedepan akan lahir kisah-kisah heroik beliau yang lebih spektakuler yang selama ini terpendam. Siapapun bila mencari dan melakukannya, agar kita semua dapat meneladani kegigihan dan ketulusan perjuangannya.